WARTADESA - Neni Apriyani (44) yang merupakan seorang Pekerja Migran Indonesia/TKW asal Kampung Gang edi 2 Rt 03/Rw 03 Kelurahan Sayang Kecamatan Cianjur mengalami nasib yang tidak menyenangkan. Yang seharusnya bisa membantu Keluarga, namun malah nasib tragis yang dialaminya.
Ditemui dirumahnya, Selasa 30/08/22, Neni menceritakan nasib pahit yang ia alami saat bekerja di Timur Tengah, Tepatnya di Dubai.
"Saya bekerja selama enam bulan ini memang pindah-pindah majikan, dan semua majikan saya pada jahat," kata Neni.
Neni menceritakan, sebelum terjadi Penyiraman bubur panas oleh majikannya, Ia sempat mendapat perlakuan buruk, sampai harus mengalami pendarahan di bagian Vital dan perut yang kesakitan ketika bekerja.
"Selain jahat, majikan saya juga pelit, untuk sarapan saya harus beli sendiri, bahkan beberapa hari saya sempat tidak makan, nah pas waktu kejadian saya disiram bubur, depan meja itu kan ada bubur, pecut, kata majikan saya, kamu pilih pecut, habiskan bubur satu panci ini atau dikirim ke kantor, dan saya malah dilempar bubur panas, karena masalahnya hanya pakai bawang," kata Neni.
Neni juga menuturkan, ketika diantarkan ke kantor (Agency), malah mendapatkan perlakuan tidak baik.
"Dikantor saya sampai tidak makan beberapa hari, meskipun saya bilang kalau saya sakit pendarahan, malah saya dibilang drama, katanya malah malu-maluin," tuturnya.
Lantas, Neni pun menceritakan kepada suami dengan apa yang ia alami selama bekerja di Luar Negeri.
"Ya, saya kan minta bantuan kepada suami, kalau saya diperlakukan tidak baik, Alhamdulillah meskipun dapat ancaman dari Kantor, saya bisa kembali pulang dengan selamat," katanya.
Neni mengatakan, ia berangkat menjadi TKW karena tergiur dengan komisi yang diberikan oleh sponsor ditambah kondisi keluarga yang sedang membutuhkan biaya.
"Kan sponsornya ngerayu terus, terus-terusan datang kerumah, katanya hayu berangkat, nanti dapat uang Komisi 10 Juta," katanya.
Sementara, sang suami, Ujang Koswara tidak mengijinkan Neni untuk menjadi TKW.
"Stop, biar usaha disini saja, jangan sampai terjadi lagi," katanya.
Mendapat kabar tersebut, Kementerian Republik Indonesia melalui Balai Phala Martha dan Loka Kahuripan Sukabumi memberikan berbagai bantuan kepada seorang TKW asal Kabupaten Cianjur, yang mendapatkan perlakuan buruk oleh majikannya saat bekerja di Timur Tengah.
Pekerja Balai Phala Martha dan Loka Kahuripan Sukabumi, Burhanudin mengatakan, beberapa pemberian bantuan dari Dinas Sosial sudah diberikan kepada Korban.
"Kalau kami disini untuk memastikan permasalahan, dan juga memberikan beberapa intervensi, diantaranya kita membuatkan Kartu Indonesia Sehat, karena kalau bantuan lain sudah diberikan seperti Pelunasan Sekolah," kata Burhanudin.Pungkasnya***Eka