WARTADESA - Dinas Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Cianjur mengadakan Diklat Pelatihan Petani Milenial yang bekerja sama dengan Dinas Pertanian di Gedung PGRI Kecamatan Sindang Barang Selasa 06/09/22.kegiatan ini dihadiri langsung oleh Camat Sindangbarang Indra Sunggara.
Sebanyak 40 orang pencari kerja yang diseleksi oleh Disnakertrans dari enam Kecamatan di Cianjur selatan. Yang terdiri dari Kecamatan Sindangbarang,Cikadu, Cibinong, Agrabinta, Cidaun dan Kecamatan Naringgul.
" Ke 40 pemuda tersebut mengikuti Diklat Petani Milenial yang diselenggarakan di Gedung PGRI Kecamatan Sindang barang mulai hari ini tanggal 06/09/22 sampai dengan tanggal 11/09/22 , kegiatan nya 7 hari kedepan." Ujar Kabid Kelembagaan dan Kreatifitas ketenagakerjaan Neneng Sumaryanti.
Neneng juga menjelaskan pelatihan ini kerjasama antara Disnakertrans dengan Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur untuk para Petani Milenial agar mereka mendapatkan pendidikan caranya untuk membudidayakan tanaman pohon pisang dan tanaman kacang.
"Para petani milenial ini menadapatkan pendididikan bagaimana cara budidaya pisang dan budidaya kacang tanah. Selain berbudi daya / bercocok tanam pisang atau kacang tanah, mereka juga bagaimana cara pemasarannya dikala saat nanti mereka berhasil dimasa panen. Mereka dilatih menumbuh kembangkan pertanian secara milenial. Ke 40 peserta tersebut dibagi dua kelompok terdiri dari 20 peserta untuk dilatih budaya pisang, dan 20 orang dilatih budidaya kacang tanah." Ujarnya.
Neneng juga mengatakan peserta untuk keseluruhan di kabupaten Cianjur yang mengikuti Diklat pelatihan petani milineal ini sebanyak 280 orang yang tersebar di setiap Kecamatan.
"Para peserta ini selain hasil seleksi juga punya lahan sendiri. Namun apabila mereka tidak mempunyai lahan, Bupati Cianjur akan menyediakan lahan tidur yang nantinya mereka bisa menggarap untuk permodalan sendiri dan Bupati Cianjur akan memberikan kemudahan terhadap para peserta untuk meminjam modal.karena pihak pemerintah akan bekerjasama dengan Badan Perkereditan Rakyat (BPR), dengan suku bunga yang cukup rendah."Katanya.
Neneng Pun berharap dengan adanya pelatihan petani milenial ini agar angka pengangguran bisa berkurang serta para pemuda mau bertani secara proposional dan bertumbuh kembang. Sehingga mereka tidak selalu mengharapkan bekerja di sektor lain.
"Mereka bisa menjadi petani yang sukses petani yang mampu bersaing baik itu dibidang ilmu pertanian maupun bagai mana caranya menjual hasil panen melalui pasar yang baik dan menguntungkan."tandasnya***Rahmat/ Eka