WARTADESA - Bencana gempa bumi dengan magnitudo 5,6 dikabupaten yang merengut nyawa 608 jiwa ini, sudah kurang lebih hampir 27 hari, bencana tersebut terjadi pada hari senin, 21 November 2022 menjadi bencana yang sangat mengerikan dan menyedihkan serta membuat trauma masyarakat baik orang tua maupun anak-anak.
Menurut data BNPB bahwa gempa bumi dengan magnitudo 5,6 tersebut yang tedampak adalah di 16 kecamatan dan 169 desa. tidak hanya itu fasiltas umum seperti tempat tempat ibadah, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan dan yang paling mengerikan yaitu rumah rumah masyarakat rusak total sehingga tidak dapat dihuni kembali.
tidak hanya hal tersebut yang paling mengerikan dan menyedihkan yakni membuat air mata kita jatuh banyak korban jiwa baik orang tua, remaja, dan anak-anak.
Stetmen Bupati Cianjur Herman Suherman membuat penyataan yang sangat mengegerkan warga Cianjur bahwa Gempa Bumi dengan magnitudo 5,6 adalah "Berkah" ini menuai Polemik
Ketua DPC 234 SC Kabupaten Cianjur Soni Farhan angkat bicara terkait isi ungkapan Bupati Cianjur Bencana membawa "Berkah" dengan asumsi berkah dapat perhatian dari pemerintah pusat serta dengan keyakinan bahwa IPM cianjur akan naik.
"Ini tentunya pernyataan yang sangat menyakitkan hati masyarakat Kabupaten Cianjur terutama masyarakat yang kehilangan rumah, harta benda, dan keluarga kenapa ucapan Bupati Cianjur tidak dipikir dulu." Ucap Ketua DPC 234 SC Soni Farhan dengan nada marah kepada Wartawan, Sabtu 17/12/22.
Lanjut Soni menurutnya ,Untuk mendapatkan perhatian dari Pemerintah pusat serta meningkatkan IPM Kabupaten Cianjur lebih meningkat,bukan dengan kejadian gempa bumi ini tapi harus dengan prestasi.
"Kalau mau perhatian dari Pemerintah pusat harus dengan prestasi yang bagus dan baik serta menjadi nomor satu di Indonesia, itu baru menjadi kebanggan kita semua sebagai masyarakat Kabupaten Cianjur bukan dengan cara adanya gempa bumi dan masyarakat Cianjur banyak yang meninggal baru menginginkan perhatian dari Pemerintah pusat." Tuturnya
Soni Juga mengungkapan Ucapan Bupati ini menurutnya tidak punya hati nurani dan menyakiti Keluarga besar 234 SC Kabupaten Cianjur.
"Ucapan Bupati menurut saya pikiran yang gagal paham dan tidak layak di sampaikan karena sangat menyakiti hati masyarakat Kabupaten Cianjur khususnya kami Keluarga besar 234 SC Kabupaten Cianjur."katanya.
Lanjut dia , Adanya Stetmen Bencana membawa Berkah Bupati Cianjur seharusnya berpikir ulang dengan kejadian ini, baru saja gempa kemarin jumat 16/12/22. kejadian banjir merendam ratusan rumah warga di Kecamatan Sukanagara Cianjur Selatan.
"Kita tahu bersama kemarin Jumat saudara-saudara kita di Kecamatan Sukanagara dikagetkan dengan adanya banjir yang besar sehingga mengakibatkan ladang-ladang pesawahan terendam, rumah rumah masyarakat dan lain lainnya. Apakah ini juga yang dinamakan "berkah" seperti yang ada dalam pikiran Bupati Cianjur.Pikir dong!!!!"ujarnya.
Ketua DPC 234 SC Soni Farhan mengecam dan mendesak kepada Bupati Cianjur untuk meminta maaf kepada Seluruh masyarakat Cianjur apalagi ucapannya setiap kejadian yang menimpa itu adalah "Berkah".
"Saya pikir pak Bupati Cianjur kejadian yang menimpa di Kabupaten Cianjur ini bukan "Berkah" melainkan kejadian alam yang dimana harus menjadi evaluasi besar-besaran oleh Pemerintah Kabupaten Cianjur dalam menghadapi situasi seperti ini sehingga kedepan tidak ada lagi korban jiwa, Dan saya tekan kan kepada Bupati harus meminta maaf kepada masyarakat Cianjur atas ucapannya."tandasnya***Eka***