WARTADESA - Pertandingan Sepak bola Antar Kampung ( Tarkam ) di Desa Jati Kecamatan Bojong picung Kabupaten Cianjur. Rabu 06/9/23, berakhir ricuh.
Pertandingan sepak bola Antar Kampung (Tarkam) yang berlangsung diKampung Lapang Desa Jati Kecamatan Bojongpicung, antara tim Sadang FC yang melawan tim Cupumanik FC berakhir ricuh yang mengakibatkan keributan,
Keributan itu terekam kamera hand phone milik salah satu warga Masyarakat setempat yang saat itu sedang menonton.
Dalam peristiwa itu salah satu pemain Cupumanik FC yang hendak melerai penonton yang merangsak kedalam lapangan langsung mendapat hantaman bogem mentah diduga dari salah satu panitia pelaksana sehingga memicu pemain lain yang saat melerai wasit pertandingan, keributan pun tak terhindarkan.
E A salah satu korban pemukulan menuturkan kericuhan yang mengakibatkan keributan berawal dari salah satu pemain dilapangan protes terhadap keputusan wasit pertandingan yang dianggap kontoversial.
"Awalnya salah satu pemain melakukan protes terhadap wasit pertandingan karena mungkin dianggap kontoversial, kemudian beberapa penonton yang masuk kelapangan dan pemain yang menghampiri wasit yang melakukan protes keras disitulah keributan pun tidak bisa dihindarkan,terus saya masuk kelapangan untuk melerai, namun tiba- tiba dari belakang baju saya di jambak dan langsung dipukul oleh panitia penyelenggar, kan saya hanya melerai kenapa langsung main pukul."tutur E A saat akan melakukan Visum di Puskesmas Ciranjang kepada Wartadesa, Selasa 06/07/23.
Masih ucapnya.E A dirinya akan melakukan visum dan melaporkan kepihak Kepolisian.
"Saya akan melakukan visum dan akan melaporkan tindakan panitia ke pihak kepolisian,"tandasnya
Sementara itu, AKP Erianto SH Kapolsek Bojong picung, menuturkan, kejadian tersebut hanya miskomunikasi dan pihak kepolisian dan pihak Koramil akan memberhentikan sementara.
"Kita pihak kepolisian yang berdampingan dengan anggota TNI Koramil Bojongpicung sudah mengambil keputusan bahwa pertandingan selanjutnya sementara dihentikan karena takut akan terjadi hal yang tidak diinginkan kedepannya."pungkasnya***Deri Lesmana***