WARTADESA - Beredar berita seorang mahasiswa asal Cianjur, Alif, menjadi korban kekerasan setelah mengkritik pemberangkatan umroh rombongan Pejabat, Anggota Parpol, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cianjur.
Alif yang merupakan aktivis Jaringan Intelektual Muda (JIM) Cianjur mengaku ditampar dan dilempar benda tumpul oleh sejumlah orang di halaman Gedung Asakinnah Cianjur pada Senin sore, 25 September 2023, sekitar pukul 17.00 WIB.
Kekerasan terhadap mahasiswa tersebut menuai kecaman keras dari beberapa elemen seperti Ormas DPC 234 SC Cianjur menyangkan adanya tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Oknum pejabat di wilayah Pemkab Cianjur
Ketua Organisasi Masyarakat (Ormas) DPC 234 SC Cianjur Sony mengecam keras adanya aksi kekerasan terhadap mahasiswa asal Cianjur.
"Kami, keluarga besar DPC 234 SC Cianjur, mengutuk keras tindakan kekerasan yang diduga dilakukan oleh orang terdekat bupati terhadap mahasiswa," kata Sony dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/9/2023).
Sony menambahkan, pihaknya siap memberikan perlindungan hukum bagi mahasiswa yang menjadi korban kekerasan tersebut. Ia juga mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus ini.
"Kami juga mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus ini, dan memberikan sanksi tegas kepada pelaku," tambah Sony.
Sony menilai, aksi kekerasan terhadap mahasiswa tersebut merupakan bentuk represi terhadap kebebasan berpendapat. Ia mengingatkan, di era reformasi demokrasi, seolah-olah mahasiswa yang menjalankan tugasnya sebagai kontrol sosial akademis dihalangi dalam tugasnya oleh tindakan yang tidak mencerminkan pemerintahan.
"Jelas , DPC 234 Cianjur mengecam dan mengutuk keras aksi tersebut dan kami siap memberikan perlundungan hukum bagi korban tindak kekerasan."pungkasnya
Sebelumnya di lansir dari beberapa Media Online diberitakan kronologis Kejadiannya berawal saat Alif ditelepon oleh seseorang yang katanya diduga sebagai sekretaris pribadi Bupati Cianjur , R, untuk berdialog tentang pemberangkatan umroh. Alif pun memenuhi panggilan tersebut.
"Saya ditelepon oleh orang dekat bupati katanya sekertaris pribadinya bupati. untuk sekedar ngopi dan berdialog tentang pemberangkatan umroh," ujar Alif kepada Cianjur Today, Selasa (26/9/2023).
Alif kemudian bertemu R di halaman Gedung Asakinnah. Namun, tak lama kemudian, sejumlah orang datang dan memukuli Alif.
"Selang 10 menit datanglah beberapa orang lagi, saya disana bukan dialog malah terkena tampolan, lemparan dan intervensi," kata Alif.
Alif mengaku tidak mengenal orang-orang yang memukulinya. Namun, salah satu pelaku yang memukulinya bernama Jamaludin.
"Yang 'memukul' saya namanya Jamaludin, bukan hanya tamparan saya juga mendapat lemparan benda hingga terkena wajah saya."ucap Alif
Alif pun melaporkan kejadian tersebut ke Polres Cianjur pada Senin malam. Ia berharap pihak kepolisian dapat mengusut tuntas kasus ini.
"Saya sudah melaporkan adanya tindak kekerasan pada diri saya dan sudah melaporkan, semoga saja secepatnya mendapat tanggapan dan tindakan dari pihak kepolisian ," pungkasnya***Eka***