WARTADESA - Sebanyak 16 Kecamatan di Kabupaten Cianjur terdampak kekeringan dan sudah Lima bulan terakhir tidak turun hujan.
Hal tersebut, membuat para warga di 16 Kecamatan di Kabupaten Cianjur sulit mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Ribuan warga Cianjur sendiri, Bersama Bupati Cianjur Herman Suherman dan Kepala OPD melaksanakan Sholat Istisqo di Alun-alun Cianjur untuk meminta diturunkan hujan.
"Hari ini di Alun-alun Cianjur bersama ratusan warga Cianjur melaksanakan Sholat Istisqo. Selain itu, saya juga perintahkan di setiap Kecamatan di Cianjur untuk melaksanakan Sholat Istisqo," tutur Bupati Cianjur Herman Suherman, Senin (9/10).
Menurut Herman, wilayah yang terdampak kekeringan di Kabupaten Cianjur hampir merata mulai dari Cianjur Selatan, Cianjur Utara, Cianjur Kota dan Cianjur Timur.
"Kalau kemarin di Cianjur Utara ada sebagian yang turun hujan tapi di Cianjur Selatan, Kota dan Timur belum ada turun hujan," ucapnya.
Selain berdampak untuk kebutuhan sehari-hari, kekeringan juga sangat berdampak terhadap para petani tidak bisa menanam pangan.
"Karena tidak ada air dan belum ada turun hujan juga, ribuan kektare sawah kering dan tidak bisa ditanam," terangnya.
Pemerintah Daerah (Pemda) Cianjur sendiri, membuka posko pengaduan melalui Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Palang Merah Indonesia (PMI) Cianjur dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
"Kita akan salurkan bantuan asal ada informasi dan bisa dilalui kendaraan roda empat kita suvlai untuk minum dan makan kalau kebutuhan lainnya seperti mandi dan mencuci tidak bisa di suvlai karena banyak kebutuhan," jelasnya.
Menurut Herman, pihaknya juga sudah mengajukan truk tangki ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk membantu menyalurkan air ke lokasi terdampak kekeringan.
"Kita kan disini kekurangan mobil tangki untuk menyuplai airnya dan saya sudah ajukan ke BNPB dan dalam waktu deket BNPB akan kirimkan," pungkasnya.***Eka***
