Wartadesa--Jembatan Patrol penghubung dua kabupaten tepatnya Gunung Dewi Desa Caringin Sukabumi dan Desa Cimenteng Cianjur rusak, akibat bencana alam satu tahun lalu. Kini menjadi kendala bagi masyarakat yang akan melaluinya karena akses jalan melalui jembatan patrol merupakan jalan terdekat untuk kedua warga desa tersebut.
H. Muhammad Abdul Latif (Kak Mal) pimpinan Yayasan Daaru Zamzam mengomentari, akses jembatan patrol yang rusak karena bencana alam satu tahun lalu segera diperbaiki. Karena jalan ini merupakan jalan utama menuju situs megalitikum dan juga pesantren Daaru Zamzam dari arah Bogor- Sukabumi dan Jakarta.
"Hal ini suatu yang urgent, maka sebaiknya segera diperbaiki karena jalan ini akses jalan utama menuju situs megalitikum dan ponpes Daaru Zamzam. Kepada pemerintah daerah mulai dari kepala desa camat serta bupati segera menyelesaikan pembangunan itu, karena jalan ini merupakan jalan utama menuju situs megalitikum dan juga pesantren Daaru Zamzam dari arah Bogor- Sukabumi dan Jakarta, akses tol dari Jakarta-Bogor lebih mudah sampai Cibadak Sukabumi. Biasanya orang-orang yang ingin ke gunung Padang pasti melewati jalan ini," ujarnya saat ditemui media, Minggu (08/10/2023).
Sementara Kepala Desa Cimenteng, A.Haris Suryadi menjelaskan, jembatan itu rusak karena adanya bencana banjir besar dan kebetulan jembatan itu menjadi jembatan penghubung antara dua Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Sukabumi. Pada saat itu juga sudah saya sampaikan kepada PUPR dan langsung ke lapangan untuk melakukan pengukuran, karena tidak lama pada saat itu terjadi gempa di Cianjur jadi pembangunan itu diberhentikan dahulu dan akan dilanjutkan tahun 2024.
"Saya saat itu juga langsung sampaikan ke PUPR dan langsung turun ke lapangan untuk pengukuran, karena tidak lama dari itu ada gempa di Cianjur jadi pembangunan itu diberhentikan dulu dan akan dilanjutkan tahun 2024 nanti, bahkan saya sudah pernah dua kali bertemu dengan bapak bupati dan beliau mengatakan tahun 2024 akan segera dilaksanakan pembangunan," jelasnya.
A.Haris Suryadi melanjutkan, "Harapannya kepada pemerintah daerah agar cepat dibangun karena sementara masyarakat menggunakan jembatan sementara, dan untuk kendaraan jenis mobil harus berputar sekitar 8 kilometer," tutupnya
Liputan : Eka (Pae)