Wartadesa Cimahi - CimahiKITA Menyesalkan Bahasa salah satu media Dengan Memakai bahasa COPOT yang Selanjutnya di ikuti oleh media lainnya sehingga menjadi Tranding Topik di Nasional.
Berita tentang pencopotan PJ walikota Cimahi dikdik Suratno nugrahawan menjadi begitu ramai bahkan spekulasi mengenai pencopotan ini menjadi Simpang siur dimasyarakat.
Heri Sambas selaku sekjen presidium CimahiKita menyampaikan " Bahasa Copot yang disematkan pada proses pergantian PJ walikota Cimahi dirasa Kurang Pantas dan Tidak etis Karena sejatinya Telah Melukai perasaan Masyarakat Kota Cimahi secara Umum
" Pernyataan Mendagri Tentang Pergantian PJ walikota Cimahi di akhir masa jabatan dengan Alasan Cimahi Tidak bisa mengendalikan Inflasi
Saya pikir itu Tidak berbanding lurus dengan data resmi BPS yang Mencatat Trens Kota Cimahi mengarah ke Baik bahkan dibawah rata rata Jawa Barat."Ucapnya.
" Tentunya ini menjadikan pertanyaan Besar untuk Warga Cimahi yang menyimak dan memperhatikan Proses Pergantian PJ walikota Cimahi.
Heri mengatakan " Masyarakat kota Cimahi TIDAK Intervensi pada Keputusan Mendagri karena itu merupakan Hak Perogatif dari Bpk Mentri Dalam Negri."Ucapnya.
"Yang Menjadi Persoalan adalah terjadinya Penggiringan Opini Publik akibat Pemberitaan Media
Dan Alasan Pergantian sangat tidak tepat."pungkasnya.