Wartadesa Cimahi - Kelurahan Melong Kecamatan Cimahi Selatan kota Cimahi menggelar Focus Discussion Grup (FGD) tahun 2024, dengan tema"Perwujudan Stabilitas Perekonomian dan Peningkatan Daya Saing SDM" di fokuskan kepada masalah banjir dan stunting, yang berlangsung di aula kelurahan Melong, Rabu ( 10/01/2024).
FGD Musrembang dihadiri pula, anggota DPRD kota Cimahi, Euis Isop Romaya, supiyardi dan Irma, Binwil kelurahan Melong Kadis DPKP Endang, perwakilan kecamatan Cimahi Selatan Kurniawan, Kapolsek AKP Yudhi Herianto, Danramil 0908/Cimahi Tengah, Mayor Arm Momon Sudirman, ketua RT RW, dan para undangan lainnya.
Pada awak media Endang, saat ini masalah Stunting masih perlu perhatian semua pihak, karena di kelurahan Melong walaupun banyak masyarakat yang memiliki WC, hanya pembuangannya langsung ke sungai, tidak melalui septictank, hal ini perlu kesadaran masyarakat untuk membuat Septictank,” terang Endang.
"Kesadaran dari masyarakat, ditambah masih banyaknya sebagian masyarakat yang membuang sampah sembarangan kesungai, hal ini daerah Melong menjadi langganan banjir,” ucap Dia.
Disamping itu, Endang juga sangat mengapresiasi dengan adanya gerakan Orang Cimahi Pilah Sampah (Grak-Ompimpah).
“Dengan adanya Grak Ompimpah, saat ini telah berhasil biasanya sampah yang dikirim ke TPA Sarimukti per hari 250 Ton sekarang hanya 110 Ton per hari, ini membuktikan kesadaran masyarakat yang memerangi sampah melalui Grak Ompimpah tersebut,” ungkap Endang.
Senada dengan Binwil kelurahan Melong Endang Lurah Melong Dian Rohimat, menjelaskan terkait digelarnya FGD tahun 2024 ini mayoritas yang diutamakan adalah terkait masalah banjir Melong dan Stunting.
“Dalam FGD ini yang rutin dilakukan dalam dari lima bidang yaitu, Pemerintahan, ekonomi, infrastruktur (FISIK) sosial dan Kebudayaan,” ucap Dian.
Dianpun merasa bersyukur bahwa FGD dengan tema perwujudan peningkatkan stabilitas perekonomian dan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM).
“Dimana ada dua katagori yaitu mengenai perekonomian dan daya saing, yang mengacu kepada indeks pembangunan manusia mengenai perijinan, kesehatan dan daya saing,” ungkapnya.
Diakui oleh Dian bahwa setelah dilakukan berembug warga diakhir bulan November dan Desember, dari RW 1 sampai dengan RW 26, menghasilkan skala prioritas seperti mengenai banjir, sampah, insentif, Stunting.
“Melalui Dinas Kesehatan, membahas masalah sanitasi untuk mengurangi BAB Asal Sembarangan (Bas), ekonomi kerakyatan, UMKM, dan mengacu berat inflasi daerah,” ucap Dian pula.
Salah satu bidang dalam FGD mulai akan melakukan pembahasan
Semua lanjut Dian pada hari Rabu 10 Januari 2024 akan didiskusikan dalam FGD tersebut.
“Nantinya pada hari Selasa tanggal 16 Januari 2024 semua usulan skala prioritas akan dibawa ke Kecamatan dan akan kami kawal menuju tingkat Kota, yang merupakan sebuah program pemerintah Kota Cimahi,” tandasnya.
Bahkan rencana Dian juga masalah Stunting di kelurahan Melong, pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan pihak puskesmas yang ada di kelurahan Melong.
“Kedepannya kita akan berkolaborasi dengan Puskesmas, Dinas Sosial juga sebagaimana arahan dari Dinas Kesehatan, kemarin juga ada tambahan makanan buat balita Stunting agar balita dapat lebih sehat mulai dari ibu hamil seribu hari untuk dipantau terus,” tegas Dian.
Memang diakui oleh Dian pada tahun 2023 yang terdampak Stunting di Kelurahan Melong ada 48 orang dari ibu hamil yang sudah diberikan makanan tambahan dari Puskesmas.
** Gani**