Kasus Meninggal akibat Demam Berdarah Dengue Didominasi Anak-anak

Warta Desa
Rabu, 05 Juni 2024, Rabu, Juni 05, 2024 WAT
Last Updated 2024-06-05T05:16:13Z


Photo : dr.Hj, Frida Layla Yahya Kepala Bidang Penanganan dan penyakit (Kabid P2P) Dinas kesehatan Cianjur

Wartadesa Cianjur // - Dalam Lima bulan terakhir Sepuluh warga Cianjur meninggal dunia Akibat penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Tahun 2024, Penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes Aegypti juga tercatat menulari 912 warga.

Kepala Bidang Penanganan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan Cianjur dr.Hj, Frida Layla Yahya mengatakan, dalam rentang waktu lima bulan dari Januari hingga Mei tahun 2024 tercatat ratusan kasus DBD dan 10 orang meninggal dunia merupakan anak-anak.

Hal itu, lantaran sistem kekebalan tubuhnya sangat rentan tertular.

"Betul semua anak-anak, karena sistem kekebalan tubuh anak-anak dibawah 15 thn belum sepenuhnya berkembang, membuat anak-anak lebih rentan terhadap infeksi virus dengue yang menyebabkan demam berdarah," kata Frida, Selasa, (04/06/2024).

Frida menambahkan, kasus DBD terbanyak ada di bulan Maret mencapai 263 kasus, bulan April 254 kasus, Februari 200 kasuskasus, Mei 190 kasus, dan Januari 160 kasus.

Akan tetapi, meski kasus DBD telah mencapai ratusan dan puluhan meninggal di Cianjur, Dinkes belum menetapkan status darurat.

"Hingga kini kami belum mementukam status apapun untuk kasus DBD di Cianjur," paparnya.

Ia pun mengimbau, masyarakat berperan aktif melakukan pencegahan nyamuk DBD.

"Pencegahan DBD yang paling efektif dan efisien hingga saat ini yaitu dengan cara Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) menggunakan metode 3M plus (menguras, menutup, mendaur ulang narang bekas)

Ada tiga hal yang berpengaruh dalam penularan penyakit, di antaranya lingkungan, inang (manusia), dan virus atau sejenisnya. Pemberantasan sarang nyamuk, imunisasi, dan penerapan teknologi dapat menekan infeksi DBD, " Pungkasnya.** Bp**

TrendingMore